Senin, 22 Oktober 2012

Galau; Hatiku butuh di refresh

Cinta begitu mudah diungkapkan, tetapi betapa sulitnya dipertahankan.
Disaat usia pernikahan kami yang ke-enam mungkin masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa pernikahan ini sudah mencapai titik jemu. Tapi begitulah yang kurasa, cinta sudah semakin sempit pengertiannya dipikiranku. Entahlah.
Tapi sungguh mati aku tidak menemukan satu alasanpun untuk tidak mencintainya, karena ia begitu baik, sayang padaku dan keluarga. Apakah ini yang disebut galau?
Setelah memutar kisah-kasih, kilas balik, aku ingin mencari tahu apa sebenarnya yang  terjadi dengan hatiku? Apakah ada orang lain? Kurasa tidak, karena ia masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah?
Hatiku perlu direfresh, aku butuh hal-hal romantis. So sweet!
Setelah menikah dan punya 2 anak, hal-hal romantis menjadi barang mahal untuk kami berdua. Seringkali pertemuan disela-sela kesibukan kami berdua hanya sekedarnya dan memenuhi kebutuhan suami istri.
Hatiku perlu direfresh, aku butuh hal-hal romantis. So sweet!
Begitulah kata remaja masa kini, so sweet. Kupikir tidak ada salahnya untuk menginginkan hal-hal seperti itu diusia seperti ini, usiaku baru 30 kok.
Kata orang dalam rumah tangga harus terjalin komunikasi yang baik antara suami dan istri, sampaikanlah apa yang menjadi keinginan kita kepada pasangan. Aku pikir ini satu jurus yang mudah diucapkan dan dipraktekkan jika hati masih sama-sama berpadu. Tapi jika suasananya sudah seperti ini aku butuh persiapan ekstra untuk mengkomunikasikannya.
Akan kusiapkan dengan serius dan baik-baik lalu akan kusampaikan ini padanya.
Sebuah kejutan!

Seperti menyiapkan sebuah workshop yang biasa ku kelola, aku perlu konsep yang tertuang dalam kerangka acuan kegiatan, aku perlu tempatnya, aku perlu menyiapkan materi presentasi kepada sasaran, aku perlu timing yang tepat dimana segala sesuatunya sudah siap action dan tentunya harus ada tindaklanjutnya. Tindak lanjutnya pastilah yang hepy-hepy dan melahirkan rekomendasi bagi pertahanan bahteramas, ups salah! maksudku bahtera rumah tangga.
[Bahteranya tidak apa-apa, cuma awaknya saja lagi galau]
Tapi ngomong-ngomong apa yang mau disiapkan?
Kayaknya aku butuh reverensi hal-hal romantic, buku kisah cinta barangkali? Puisi cinta kah? Atau film romantic. Ah…basi-basi, apa yang pernah ku baca sebagian besar juga sudah dibaca sama dia. Namanya bukan kejutan lagi kalau sudah ketahuan. Kalau puisi cinta bagaimana? Bukankah dia seorang penulis puisi cinta yang handal. Aku jatuh cinta padanya juga karena puisi-puisi yang sering dikirimkan buatku, nanti-nanti bukannya menyambut baik, malah ditertawai [ingat! Hubungan ini lagi tawar. Kaya roti tawar, tentu perlu selai, bagaimana kalau selai kacang? Eh janganmi, selai nenas saja plus segelas susu atau jus buah. Astaga….. terlalu jauh mi ini bahas roti tawar].
Aha…film kayaknya bagus untuk jadi bahan refensi. Uh segerami saya ke penjual kaset CD. Ih janganmi  deh tidak ada waktu. Sekarang kan banyak film korea di TV dan katanya banyak yang romantic. Referensi untuk nonton film korea diperkuat lagi dari ABG tetangga yang hoby nonton film korea. Sampe-sampe dia fasih sekali menyanyikan lagu korea. Lebih gampang dihapal katanya daripada rumus matematika atau fisika. Dengan penuh keyakinan dia mencoba meyakinkan aku; kita nonton mi kasian. Baguuus.
Malam ini kuputuskan untuk nonton film korea, siapa tahu ada ide romantic yang singga dikepala untuk ku aplikasikan. Bukannya nonton malah aku tertidur didepan TV. Besok malam sepertinya harus dicoba kembali. Akhirnya aku bisa nonton 3 malam dengan 3 episoda berturut-turut. Aku mulai dapat ide.[inspirasi.com].
Akupun membuat daftar hal-hal romantis: Bunga, kado, kecupan, rekreasi berdua, de..el..el.
Bunga
Aku akan meminta dia untuk memberiku seikat bunga mawar, lalu dengan senyuman mesra diserahkan kepadaku. Aku akan menerima mawar ku cium dank u peluk dirinya.


[kaya film india mi pa].
Kado
Kado apa mi yang mau saya minta? Masa kado diminta!
Kecupan
Setiap saat diminta juga pasti dikasi, kita kan suami istri.
[Cari-carimi yang lain kasian]
Rekreasi berdua
Rekreasi kemana di? Kalau jauh-jauh kemahalan, kalau dekat-dekat takutnya banyak gangguan yang tidak terkontrol.
Masih mencari ide dan terus mencari. Besok aku akan pulang kerumah, 2 hari lagi dia juga akan pulang setelah bertugas diluar daerah.
Akhirnya aku sampai dirumah, tak satupun ide romantic yang berhasil meyakinkanku untuk dilakoni.
Dengan H2C (harap-harap cemas) ala ABG aku menanti dan menyiapkan apa kira-kira yang perlu dilakukan. Jujur sebenarnya aku mau ini adalah inisiatif dari dia, bukan dariku.
Sekali lagi! Hatiku perlu direfresh, aku butuh hal-hal romantis. So sweet!
Malam sabtu, menjadi malam yang galau. Besok ia akan pulang, aku akan menjalani rutinitas seperti biasa, melayani suami dan anak-anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan bantuan suami dan seterusnya dan seterusnya.
 Tapi aku ingin ada yang romantic bukan sekedar rutinitas.
Ini sudah semacam rengekan dari dalam hati, lalu apa yang harus ku lakukan.
Sabtu sore tepat pukul 17.00 suamiku tercinta tiba dirumah. Seperti biasa, ciuman dipunggung tangannya kulayangkan, anak-anak memeluknya. Hal ini sudah biasa, biasa, dan biasa.
Anak-anak senang sekali papanya pulang membawa kue kesukaan mereka. Aku mengambil tas pakaian suami lalu memisahkan pakaian kotor dan pakaian bersih. Anak-
anak bercengkrama dan bercerita dengan papanya. Aku menyiapkan makan malam untuk keluarga.
Saat bekerja didapur, pikiranku melayang-layang entah kemana. Aku masih menanti sesuatu yang romantic.
Selesai makan malam bersama, anak-anak langsung tidur. Tinggallah aku dan suami menonton televisi diruang tengah. Saking asyiknya nonton kami tidak saling menyapa. [serius ceritanya].
Suamiku tiba-tiba berdiri dan mematikan semua lampu didalam rumah. Akupun kaget mengapa semua lampu dimatikan, termasuk stop kontak televisi yang juga sudah tidak pada posisinya.
Ia kemudian menyalakan lilin, lalu datang menghampiriku, mengecup keningku kemudian menyerahkan sebuah kotak kecil. Lalu aku membuka kotak kecil itu, aku kaget sekaligus terharu ternyata berisi kalung emas dengan mutiara kecil. [Romantic].
“aku tahu, aku tidak pernah memberi hadiah setelah sekian lama pernikahan kita, hadiah ini sudah lama ingin kuberikan namun aku harus memastikan bahwa hadiah ini tidak akan mengecewakanmu. Kau telah menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita, telah menjadi istri yang baik buatku. Aku memang tidak seperti lelaki yang lain yang selalu penuh kata-kata cinta, tapi ketahuilah bahwa cintaku selalu ada untukmu”.
[Ooohhhh so sweet].
Ternyata dia bisa romantic juga. I love you so much.
Malam minggu kali ini tidak tercatat kata galau, sebab semua galau telah end. Yang ada hanya hepy…hepy..hepy…hepy.
Hatiku telah direfresh, layar telah dikembangkan bahtera pun kini siap mengarungi luasnya samudra.

Kendari, 2011