Kamis, 16 Juni 2016

Ramadhan 1437H/2016M

Alhamdulillah masih berjumpa dengan ramadhan,bulan penuh ampunan,bulan penuh hikmah, bulan meraup pahala berlipat ganda.

Telah banyak yang kulalui, pahit manis hidup semua telah Allah SWT gariskan untukku. Bersyukur dan bersabar adalah upaya yang terus menerus kulakukan. Bulan ini benar-benar ujian yang luar biasa, belum satupun puasa yang kuamalkan karena suatu keadaaan yang tidak bisa kutolak dari takdirku sebagai perempuan. Kehilangan anak yang Allah titipkan di Rahimku, lalu Dia mengambilnya kembali. Allah sayang padaku, Dia memberikan lebih banyak waktu untuk belajar untuk ikhlas, bahwa sabar bukan hanya menahan lapar, tetapi menahan hasrat beribadah yang didalamnya masih tersisa dendam, belum bisa membuka matahati untuk memaafkan, belum ikhlas. Dia memaksaku untuk berpikir, apalah arti sebuah puasa yang didalamnya kosong, penuh nafsuh amarah, tubuh yang berat untuk beribadah atau malah hanya ritual yang hampa tanpa jiwa, atau ibadah yang hanya mementingka ego, meraup pahala dan melupakan hak orang lain. Allah, Engkau Maha Bijaksana berilah setitik kebijaksanaanmu.

Ramadhan tahun ini, anak-anak belajar berpuasa...
Sebagai seorang mama (saya lebih senang menulis mama sebagai bahasa khas kami ditimur Indonesia) memilki dua anak lelaki adalah medan belajar yang luarbiasa luasnya. Bersyukurlah bagi para mama yang memiliki lebih banyak anak karena ruang belajarnya lebih besar terutama dalam meraih pahala. Tetapi janganlah senang dulu dengan titipan keturunan yang banyak, sebab ada syurga dan neraka didalamnya yang menjadi muara pertanggungjawaban kelak. Menjadi mama, setidaknya saya belajar bahwa memberi teladan  kepada anak tidak sesederhana yang sering dimaknai kebanyakan orang. Sederhana dalam teladan, perhatian dan kasih sayang itu terlalu murah, sebab seharusnya anak-anak mendapatkan yang luar biasa dalam teladan, perhatian dan kasih sayang. Mereka adalah rizki terbesar, bayangkan ketika hal yang luarbiasa kita lakukan bagi mereka dengan ketekunan dan keikhlasan. Insya Allah ada pahala besar yang Allah sediakan tidak hanya didunia tetapi dikehidupan yang sebenarnya di akhirat. 

Ketika semangat anak-anak untuk belajar beribadah berikan mereka apresiasi, meski kadang kita melihatnya karena ikut-ikutan temannya yang rame-rame kemasjid untuk taraweh, hargai itu, ajak mereka ke masjid dan arahkan mereka bagaimana etika berada dimasjid. Ada banyak teladan yang mereka bisa dapatkan, mereka akan 'dekat' dengan masjid, belajar gerakan sholat, belajar berjamaah, mendengarkan ilmu agama dari para penceramah, belajar kedisplinan, belajar sabar untuk sholat dengan tertib, semua itu mereka bisa dapatkan dimasjid dan bimbingan dari orangtua, jangan mengharapkan pelajaran ini dari guru semata meski anak-anak kita bersekolah disekolah islam. Ketika mereka berpuasa, walau dilakukan karena malu sama teman seusianya yang sudah berpuasa, tetap berikan anak-anak kita teladan, sebab dengan rasa malu tidak berpuasa setidaknya ia melatih nuraninya untuk malu tidak beribadah ditengah-tengah orang lain gemar beribadah. kalau hanya sekedar latihan menahan lapar, anak-anak tidak perlu dilatih sebab mereka pun kadang lupa makan bahkan rela menahan lapar kalau sedang asyik nonton atau bermain 'games'. Ketika ia berpuasa penuh, ia akan melatih kesabarannya, ketika ia membatalkan puasanya ia akan melatih kejujurannya, apakah ia berani mengakui bahwa ia telah membatalkan puasanya. Ajarkan anak-anak mengenali ayat-ayat suci dibulan ramadhan.
Ajak anak-anak kita ke majelis ilmu. Ada banyak hikmah yang akan ia dapatkan, jangan remehkan kehadiran mereka dimajelis ilmu walau mereka belum mengerti benar, tetapi percayalah bahwa ini akan menjadi memori yang kelak akan bangkit dan membawa mereka untuk kembali mencari majelis ilmu ketika kerasnya kehidupan karena yang hak dan yang bathil terlalu sulit dibedakan. Majelis ilmu yang akan menghujamkan keyakinan pada hati mereka untuk memilih jalan yang hak.

Bagi yang belum memiliki anak, tentu tantangannya juga berat, dan belum tentu mampu dilewati mereka yang punya anak. maka bersabar dan bersyukurlah calon mama/bapa. semua Allah sudah atur. Ada banyak cara, kita melewati itu bersama pasangan kita. melewatinya bersama-sama adalah sebuah hal yang layak dipertahankan dan disyukuri, sehingga Allah melihat kesungguhan itu dan Dia akan memberikan jawaban atas doa-doa kita yang meminta keturunan, kalaupun Allah tidak memberinya di dunia, kelak ada hadiah terindah yang Allah siapkan.  

12 Ramadhan 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar